Pemikiran Mohammad Natsir Dalam Menangkal Sekularisasi Politik Di Indonesia

<p>Perdebatan tentang dasar negara Indonesia pra dan pasca-kemerdekaan selalu menjadi hal yang menarik untuk dibahas karena sesuatu tidak terlupakan, baik oleh kaum nasionalis sekuler diwakili Ir.Soekarno, maupun Islam Mohammad Natsir. Dalam perdebatan ini, terlihat jelas pertentangan dua idiologi besar pemahaman berlanjut hingga Sidang Majelis Konstituante berlangsung alot pada tahun 1957-1959. Tujuan penulisan jurnal ini adalah memenuhi persyaratan pendaftaran sidang munaqosah Skripsi di Fakultas Agama prodi Komunikasi Penyiaran UIKA Bogor, kemudian juga dimaksudkan meneliti lebih dalam lagi pemikiran konsep kenegaraan dicanangkan diperjuangkan secara Konstitusional Natsir menyatukan sesuai dengan ajaran terhindar dari sekularisasi politik, nantinya akan berdampak kehidupan Umat Indonesia. Kemudian mengetahui apa dimaksud proses politik terjadi Indonesia, serta Muhammad membendung dijelaskan bagaimana Soekarno dibantah natsir ingin sekuler, memisahkan urusan pemerintahan agama. Konsep Demokrasi ditawarkan merupakan matang dirancang agar syariat Isla bisa diterapkan baik, namun tetap mengedepankan kebhinnekaan melindungi menjamin keadilan bagi pengikut agama ras lainnya. penulis menggunakan metode <em>kualitatif library research, </em>yaitu menguraikan teratur seluruh konsepsi tokoh, yakni langkah mengumpulkan data-data beberapa sumber primer berupa buku induk sekunder buku-buku pendukung karya ilmiah lainnya.</p><p align="center"><strong><em>Abstract </em></strong></p><p><em>The debate about the basis of pre- and post-independence Indonesian state has always been an interesting matter to discuss because it become something that is not forgotten, both by secular nationalists represented Ir. Soekarno, Islamic </em><em>In this debate, clear two major ideological contradictions in understanding basics continued until difficult Constituent Assembly Session 1957-1959</em>. <em>This journal explains how Soekarno's concept thought was refuted who did want a state, which separated government affairs from religion. The democratic offered mature designed so law can be implemented properly, but still prioritizes diversity protects guarantees life justice for followers other religions races.</em> <em>In writing journal, author uses qualitative research</em> <em>method, where describes regularly all conceptions characters, namely collecting data several primary sources form main books secondary supporting scientific works.</em></p>